Banteng Penghalang Antara Kita dan Kesuksesan | Setiap orang didunia ini mempunyai kewajiban, entah kewajiban kepada Tuhan, kewajiban kepada sesama ataupun kewajiban kepada diri sendiri. tak terkecuali sebagai seorang pelajar kita juga mempunyai kewajiban yaitu belajar. Belajar menjadi sebuah keharusan agar kita memiliki wawasan yang luas, sehingga menjadi manusia cerdas yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Ketika kita berniat untuk belajar terkadang niat dan tindakan bisa tidak sinkron. Banyak hambatan dan halangan yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, terlebih jika kondisi pikiran dan lingkungan tidak mendukung. Lantas, saat kita sudah berniat tetapi muncul suatu hambatan maka yang terjadi adalah mengurungkan niat dengan kata lain menyebabkan timbulnya rasa malas belajar. Malas itu memang hal yang wajar tetapi menjadi tidak biasa jika setiap hari selalu beralasan malas belajar. Bermalas – malas hari ini berarti menumpuk kegagalan dimasa depan. logikanya kurang lebih seperti itu.
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meraih kesuksesan. Sebab, melalui pendidikan kita menjadi manusia yang berilmu, berpengetahuan luas dan berakhlak mulia. Sedangkan pendidikan itu sediri tidak akan berhasil tanpa ada usaha keras, berfikir keras dan berdoa keras. Guru di sekolah memberikan ilmu yang sama kepada semua siswa dikelas, tetapi mengapa ada siswa yang pintar dan ada yang kurang pintar.
Apakah yang membedakan mereka terlepas dari faktor takdir?
Semua orang diciptakan berbeda dengan kelebihan masing – masing , lalu jika dia berprestasi kenapa kita tidak? Tunjukkan bahwa kita juga akan berhasil dengan jalan kita. Akankah anda hanya terdiam bertepuk tangan ketika melihat orang lain dengan bangga menenteng medali. Pasti setiap orang ingin berprestasi, keinginan terlahir dari sebuah niat dan tumbuh menjadi motivasi. Jadi ketika kita merasa malas belajar tidak ada salahnya kita mengingat kembali keinginan – keinginan kita supaya kita kembali terpacu untuk belajar keras.
Rajin pangkal pandai, bukankah begitu peribahasanya? Tidak ada peribahasa malas pangkal pandai, sejak SD bahkan sejak TK kita sudah mengenal peribahasa tersebut. Saya yakin itu tertanam dalam di pikiran kita dengan 2 peribahasa lainnya yaitu hemat pangkal kaya dan bersih pangkal sehat. Ingatkah berapa lama kita belajar menulis? Yang dulunya tulisan kita seperti sandi rumput sampai akhirnya sekarang bisa menjadi seperti font di komputer. Dari situ membuktikan, Tuhan akan memberi yang terbaik kepada semua umat-Nya tanpa terkecuali. Asalkan kita memiliki niat yang kuat dan benar ,kemudian berusaha keras dan berdoa keras. jangan bilang pasrah sebelum berusaha dan jangan menyerah sebelum anda benar-benar kalah. Ketika penyakit malas menyerang jangan lantas berhenti belajar tetapi cobalah untuk bertahan belajar sedikit demi sedikit maka lama – lama akan menjadi bukit.
Ibarat peperangan, malas adalah sebuah benteng pertahanan musuh yang harus dilawan. Jika anda berhasil menghancurkan benteng itu pasti anda akan berhasil memusnahkan musuh – musuh sehingga kemenanganlah yang didapat. Begitu pula dengan malas, malas adalah sebuah benteng yang memisahkan antara kita dan kesuksesan. Sehingga lawan, abaikan, hilangkan rasa malas itu agar kita menjadi pemenang – pemenang dimasa depan.
Jika melakukan sesuatu awalilah dengan niat yang benar agar kita tidak tersesat dan salah arah ke jalan yang salah. Setelah berniat dengan benar, mulailah melangkah melakukan sesuatu dengan sungguh – sungguh sebagai wujud bukti keseriusan niat anda, karena Tuhan tidak akan merubah nasib umatNya jika dia tidak berusaha. Niat sudah, usaha sudah, dan yang terakhir berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berusaha tanpa berdoa berarti sombong sebaliknya berdoa tanpa tanpa berusaha berarti sama juga bohong
Ketika kita pergi kesekolah Berniatlah menuntut ilmu karena Tuhan Yang Maha Esa, bukan untuk mencari nilai. Sehingga anda tidak akan patah arang ketika mungkin nilai anda kurang memuaskan.
Niat yang benar akan membawa kejalan yang benar. Sehingga anda akan senantiasa berusaha dengan keras bukan lantas menghalalkan segala cara demi tujuan kita. Lihatlah sesuatu dari sisi positifnya, jika mungkin orang di sebelah bangku anda lebih pintar bukan berarti anda bisa bermalas-malas berpangku tangan kepada dia tetapi jadikan itu sebuah motivasi, jika dia bisa kenapa kita tidak? Kemudian terakhir sempurnakan usaha anda dengan doa. Kembalikan semua kepada Tuhan, ingat karena Tuhan Maha Adil.