PENTINGNYA KEMAMPUAN RISET UNTUK MAHASISWA - Riset dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berati penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik. Di kalangan mahasiswa atau akademisi seharusnya sudah menjadi tradisi, melakukan penelitian yang berbasis masalah serta memberikan solusi kepada masyarakat. Banyak manfaat yang didapatkan dari penelitian, mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat digunakan sebagai solusi pemecahan masalah dalam masyarakat bahkan dunia, dan dapat digunakan sebagai syarat kelulusan (skripsi).
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa mengenai riset atau penelitian ini sangatlah kurang, mereka hanya melakukan riset ketika ada tugas kuliah dan dalam penyusunan tugas akhir. Sebagian dari hasil penelitian pun juga belum baik dan akurat, kebanyakan mahasiswa ini hanya melakukan penelitian “ikut-ikutan” yaitu mengikuti judul yang sudah ada di perpustakaan atau referensi lainnya sehingga tidak berbasis masalah dan juga tidak berkelanjutan. Mereka hanya sekedar melakukan penelitian dengan tujuan segera lulus, sehingga menghilangkan tujuan utama dari riset itu sendiri, yaitu memberikan solusi atas masalah. Lucunya, terkadang dosen justru menganjurkan untuk mencari masalah yang mudah dipecahkan agar riset dari mahasiswa segera rampung dan cepat lulus kuliah. Padahal logikanya, untuk apa mahasiswa melakukan riset terhadap masalah yang gampang diselesaikan jika masalah itu sebenarnya bisa diselesaikan tanpa harus melakukan penelitian/riset?. Konskuensiya adalah tidak mengenanya sasaran dari dijalankannya riset itu sendiri. Riset di kalangan mahasiswa pada hakekatnya bertujuan untuk menyelesaikan masalah di masyarakat yang selama ini tak kunjung tuntas, produk yang dihasilkan dari riset diharapkan berupa penemuan-penemuan solutif mahasiswa baik dalam bentuk benda maupun gagasan atau ide/metode terntentu. Oleh karena itu, urgensi kemampun riset dikalangan mahasiswa sebenarnya lebih mengarah pada penuntasan masalah di masyarakat yang selama ini masih sangat sukar untuk dipecahkan. Contoh, adanya masalah keterbatasan sumber daya migas, bagaimana peran mahasiswa sebagai agent of change untuk mengatasi masalah ini melalui jalur riset? Tidak lain adalah dengan melakukan penelitian agar menemukan sumber bahan bakar alternatif sebagai subsitusi migas, akhirnya ditemukan lah minyak jarak sebagai pengganti migas. Contoh lain, adanya banjir yang disebabkan oleh pengendapan sampah plastik di sungai. Bagaimana peran riset mahasiswa dalam hal ini? dilakukannlah penelitian tentang mind set masyarakat yang membuang sampah plastik. Misalnya hasil penelitan mengungkapkan masyarakat berasumsi bahwa sampah plastik adalah sampah yang memang harus dibuang. Dari hasil riset tersebut terciptalah produk berupa gagasan untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajian-kerajinan tertentu. Dengan demikian mind set masyarakat dapat diperbaiki dan masalah lingkungan berupa banjir pun dapat teratasi.
Pada dasarnya semua masalah baik masalah lingkungan sosial, masalah lingkungan alam, dan masalah-masalah lainnya dapat diselesaikan dengan riset, oleh sebab itu jangan ragu untuk melakukan riset karena riset adalah solusi.