Mahasiswa Pengejar IPK Tinggi - Dalam dunia perkuliahan IPK (Indeks Prestasi Komulatif) merupakan hal yang sakral bagi sebagian mahasiswa. Karena memang dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa jika bisa lulus dengan predikat cumlaude. Yuk coba kita kupas seluk beluk para mahasiswa pengejar IPK.
Ada beberapa jenis mahasiswa jika kita bicarakan mengenai IPK. Pertama adalah mahasiswa cuek yang bodo amat dengan IPK nya, yang terpenting adalah lulus mata kuliah dan IPK tidak kurang dari 2.75 itu sudah cukup bagi mereka. Mereka menjalankan sistim kuliah kadang masuk kadang tidak, intinya tugas mengerjakan walau itu copy paste dan ujian dikerjakan seadanya sebisanya jika benar-benar kepepet ada sebagian yang memilih untuk menyontek jawaban teman. Kedua adalah mahasiswa yang hanya menjaga IPK nya tetap stabil, mahasiswa ini mulai semester awal dia berpikiran yang penting IPK sudah 3 dan setara dengan teman lainnya adalah cukup. Tidak perlu ngoyo lagi toh nantinya juga sudah mampu untuk cari kerja. Kuliah yang penting hadir, tugas dikerjakan, dan ujian belajar semampunya. Terakhir adalah mahasiswa pengejar IPK, mereka menganggap IPK merupakan prioritas utama dari perkuliahan.
Nahh guys kita akan fokus ke jenis mahasiswa ketiga yaitu mahasiswa pengejar IPK. Kenapa sih mereka begitu mengingkan IPK tinggi? Ya iya lah… siapa sih yang tidak ingin punya IPK tinggi? Cumlaude, orang tua mana yang tidak bangga jika putra putrinya mendapat predikat cumlaude dihari kelulusannya. Untuk mendapat IPK tinggi tidak mudah loh guys, kalian harus sedikit bekerja keras. Penulis pernah mengamati beberapa orang ketika masih kuliah dulu, yuppps mahasiswa pengejar IPK. Banyak sekali cara yang mereka tempuh demi itu. Penasaran kan? Ini dia jawabannya.
1. Selektif dalam memilih dosen pada saat pemrograman rencana studi
Mereka akan berusaha menghindari dosen yang sulit memberi nilai, dan sebaliknya mereka akan memilih kelas dengan dosen yang royal dengan nilai.
2. Menentukan jadwal sebaik mungkin
Jadwal yang diambil akan dibuat senyaman mereka dimana biasanya mereka menghindari jam malas seperti jam kuliah tengah hari atau malam hari. Dengan tujuan mereka bisa maksimal dalam belajar di kelas.
3. Cenderung pemilih jika berteman
Para pengejar IPK ini kebanyakan suka berteman dengan orang-orang yang menguntungkan bagi mereka terutama untuk mahasiswa dengan kemampuan pas-pasan. Misalnya berteman dengan mahasiswa yang rajin, mahasiswa yang aktif, dan mahasiswa yang dekat dengan dosen.
4. Berusaha dekat dengan dosen
Yahh cara ini cukup sakti untuk menaikkan IPK loh guys. Mahasiswa yang dekat dengan dosen atau dengan kata lain mendapat perlakuan istimewa dari dosen bisa terhindar dari kesulitan selama perkuliahan berlangsung apalagi jika merangkap sebagai ketua kelas yang intens berkomunikasi dengan dosen mata kuliah. Betapa beruntungnya mereka.
5. Aktif di kelas maupun di organisasi kemahasiswaan
Kita sudah hidup dijaman modern ya guys, metode pembelajaran yang digunakan tidak hanya ceramah dan penugasan. Presentasi, diskusi, dan project kini menjadi pilihan utama. Ketika presentasi berlangsung si pengejar IPK sudah pasti menjadi menjadi penguasa forum, entah itu sebagai pemateri, audience dengan berbagai pertanyaan, atau pun pemberi solusi jika terjadi perdebatan. Dan memang hal ini bisa memberikn poin plus untuk mereka dimata dosen. Selain di kelas biasanya mahasiswa jenis ini juga aktif di organisasi entah itu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) atau HMP (Himpunan Mahasiswa Prodi).
6. Belajar dan menghindari hal-hal yang kurang bermanfaat
Jangan salah guys, poin ini hanya berlaku untuk mahasiswa yang memang sudah pandai membawa diri. Mereka sebagai seorang akademisi sudah paham dengan tanggung jawab studi mereka. Rajin belajar, membaca, memanfaatkan waktu dan fasilitas yang ada sebaik mungkin. Serta menghindari segala hal yang bisa mempengaruhi kelangsungan studi nya.
Jadi kalian termasuk mahasiswa yang mana guys?